Kamis, 27 Juni 2013

27 Kita yang Pertama

Hari itu, 27 September 2009. 27 kita yang pertama. 27 yang sangat manis. 27 yang tak terlupakan. 27 yang mengikat aku dan kamu menjadi kita.

Hari itu aku menunggumu lama sekali. Maklum, hari sedang hujan. Mungkin kau sedang berteduh di tengah perjalananmu, karena aku tau, kau sama sekali tidak suka bila harus mengenakan jas hujan. Dan akhirnya kau pun tiba di rumahku. Aku ingat sekali, saat itu kau memakai jaket hijaumu, jaket yang sama yang kau pakai saat pertama kita bertemu, jaket kesayanganmu.

Kita pun berangkat menuju sebuah taman di tengah kota. Di sana sudah menunggu banyak temanmu. Aku tau, kau memang tidak pernah suka suasana sepi. Kita pun bercanda, tertawa bersama sampai tiba-tiba kau menarik tanganku dan mengajakku pindah tempat duduk. Di tempat itu kita hanya duduk berdua. Kau tau? Jantungku berdetak kencang saat itu.

Hening. Suasana begitu sepi dan yang terdengar hanyalah suara tarikan nafasmu yang kau tarik dalam-dalam. Selanjutnya kurasakan hangat genggaman tanganmu di tanganku dan kau mulai berkata, "Aku nggak tau apa yang terjadi selama ini, yang pasti aku cuma tau kalo aku suka kamu." Aku terdiam, kau pun terdiam. Kau tau? Tiba-tiba aku merasakan seperti sedang ada banyak kupu-kupu berterbangan di perutku. Ku dengar lagi tarikan nafasmu sebelum kau melanjutkan kalimatmu, "Kamu mau nggak jadi pacarku?" Tidak ada kata yang terucap dari mulutku, hanya sebatas anggukan kepala tapi itu sudah cukup untuk melengkungkan senyum di wajahmu.

Hari itu, 27 September 2009. 27 kita yang pertama. 27 yang sangat manis. 27 yang tak terlupakan. 27 yang mengikat aku dan kamu menjadi kita.

Kita pun jadi tak banyak bicara. Memendam bahagia di dada. Keadaanpun kembali hening, yang ada hanya tatap mata kita saling beradu, menggambarkan bunga-bunga yang bermekaran di hati. Lalu suara teriakan temanmu memecah kesunyian antara kita. "Ciyeeee.. jadian nih yeee.." Kita berdua hanya tertawa dan kembali berkumpul bersama mereka.

Di tengah keramaian itu aku melihat wajahmu yang berkilau diterpa cahaya lampu. Senyum yang terlukis di wajahmu, senyum manis yang kuingat selalu. Kau tau? Aku bahagia hari itu. Sangat-sangat bahagia. Aku menemukanmu. Lelaki yang tidak perlu menggunakan banyak kata manis untuk menarik hatiku. Lelaki yang senyumnya selalu ku tunggu. Kau, Septemberku ♥