ABENOMICS
Abenomics adalah program stimulus besar
yang baru saja diluncurkan oleh pemerintah Jepang, berasal dari kata Abe dan
Economics. Kebijakan ekonomi ini melibatkan peningkatan besar-besaran dalam
stimulus fiskal melalui komponen belanja pemerintah, dorongan dalam stimulus
moneter melalui kebijakan bank sentral non-konvensional, dan program reformasi
yang bertujuan untuk membuat perbaikan struktural di ekonomi Jepang.
Abenomics terdiri dari kebijakan
moneter, kebijakan fiskal, dan strategi pertumbuhan ekonomi guna mendorong
investasi swasta. Rincian kebijakan didalamnya termasuk menargetkan inflasi
tahunan sebesar 2%, koreksi apresiasi yen yang berlebihan, menetapkan suku
bunga negatif, pelonggaran kuantitatif radikal, perluasan investasi publik,
membeli obligasi konstruksi oleh Bank of Japan (BOJ), dan revisi perundangan
Bank of Japan.
Pengeluaran fiskal akan meningkat
sebesar 2% dari PDB, kemungkinan meningkatkan defisit menjadi 11,5% dari PDB
untuk 2013. Diperkirakan stimulus ini akan bernilai $1,4 triliun yang akan
disuntikkan ke dalam ekonomi dalam waktu kurang dari 2 tahun.
Singkatnya, abenomics merupakan salah
satu eksperimen ekonomi terbesar didalam dunia moders saat ini yang pernah
dilakukan.
Pasar keuangan sangat menyukai hal ini.
Pasar saham Jepang melonjak tajam. Tapi apa sebenarnya abenomics ini?
Bagaimanakah sebenarnya kebijakan ekonomi ini bisa meningkatkan kinerja
perekonomian?
Walaupun stimulus fiskal dan reformasi
struktural merupakan komponen penting dari stimulus ini, kebijakan moneter
diharapkan akan melakukan sebagian besar langkah terberat dalam jangka pendek.
Tujuan dari kebijakan moneter yang
longgar adalah mengurangi tingkat suku bunga riil. Dalam presepsi Jepang, yang
mendapatkan efek samping yang signifikan dari melemahnya yen. Dan mata uang
Jepang pun melemah, serta memulai perjalanan pelemahannya ke level yang sangat
tinggi.
Pelemahan yen bisa sangat mendongkrak
ekonomi Jepang. Mata uangnya telah terdevaluasi dengan cepat terhadap dolar
sejak September, ketika rezim ekonomi baru di Jepang mulai menunjukkan proposal
ekonominya.
Pelemahan yen akan melakukan beberapa
hal. Yang paling utama, mendongkrak ekspor, seiring mata uang lainnya sekarang
dapat membeli lebih banyak produk Jepang. Hal ini berarti produsen akan menjual
lebih banyak, yang kemudian mendorong pendapatan perusajaan dan mungkin akan
meningkatkan investasi bisnis.
Semua ini bisa meningkatkan harga saham
secara fundamental. Pada saat yang sama, yen melemah memberikan dorongan bagi
saham. Sejak September, pemerintah Jepang telah secara lisan berbicara mengenai
melemahkan yen, dan rally besar di Nikkei terwujud seiring dengan penurunan
mata uangnya.
Dengan mempersempit kesenjangan antara
PDB saat ini dan potensi PDB yang akan terjadi, sehingga akan dapat menghilangkan
tekanan deflasi.
Namun, pemerintah Jepang telah berada
dalam tekanan dunia internasional baru-baru ini karena intervensi terhadap yen
yang menyebabkan devaluasi cepat terhadap mata uang lainnya.
Akan tetapi BOJ memiliki beberapa
pilihan lain. BOJ baru-baru ini mengumumkan bahwa mereka akan menggandakan
target tingkat inflasi menjadi 2%, menerapkan pembelian aset terbuka untuk
mencapainya.
Ini merupakan pergeseran kebijakan dari
konservatisme yang telah dikarakterisasikan oleh BOJ dalam beberapa tahun
terakhir. Haruhiko Kuroda, sangat dovish pada kebijakan moneter.
Bagian kedua dari rencana abenomics
melibatkan stimulus fiskal jangka pendek. Ini bertujuan untuk menghidupkan
kembali pertumbuhan ekonomi dengan secepatnya melalui peningkatan konsumsi dan
investasi pada sektor publik pemerintah.
Yang paling penting dair bagian ini
adalah pemerintah Jepang berjanji untuk menjadi fleksibel berkaitan dengan kebijakan
fiskal di tahun-tahu mendatang.
Kebijakan fiskal dan moneter yang
longgar ditujukan dalam memfasilitasi kondisi ekonomi ekspansif dalam jangka
pendek.
PENGARUH
ABENOMICS BAGI INDONESIA
Program kebijakan ekonomi yang diusung
Jepang memang kebijakan yang bersifat domestik. Namun dengan perekonomian
global yang telah terintegrasi, abenomics juga akan terasa ke perekonomian
Indonesia.
Melalui jalur perdagangan, abenomics
akan berdampak positif bagi ekspor Indonesia ke Jepang. Berdasarkan studi yang
dilakukan Bank Indonesia, abenomics diperkirakan akan meningkatkan ekspor
barang tambang tembaga dan nikel, perkebunan (karet dan kayu) serta reaktor
nuklir jika melihat struktur ekspor Indonesia ke Jepang dalam tiga tahun
terakhir.
Selain itu Indonesia juga akan menerima
aliran modal dari program ekspansi bisnis Jepang di luar pasar domestik Jepang.
Nilainya berkisar antara 1,6 milyar ten sampai 4,8 milyar yen. Tidak terlalu
besar, namun pasar Indonesia masih cukup menarik dengan tingkat return yang
relatif tinggi dibanding negara Asia lain meskipun tingkat risikonya juga masih
besar.
YANG HARUS
DILAKUKAN DI INDONESIA AGAR TIDAK TERDAMPAK NEGATIF ATAS ABENOMICS
1.
Otoritas
keuangan di Indonesia harus menjaga sistem pembayaran di Indonesia.
2.
Pengawasan
perbankan juga merupakan lembaga yang bertanggung jawab terhadap sistem
pembayaran.
3.
Langkah BI
dengan menunda BI Rate akan semakin membuat rentan sistem pembayaran Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar